Buku, Buku, Buku!

verba volant, scripta manent ~ kata-kata yang diucapkan akan lenyap, yang dituliskan akan tetap

My Photo
Name:
Location: Bintaro, Tangerang Selatan 15412, Indonesia

Born and raised in Jakarta, I wonder when, where and how this journey end? .. and how will I reborn again?

Monday, July 17, 2006

The Internet Classics Archive

The Internet Classics Archive memuat karya-karya yang benar-benar klasik-sik; semuanya dalam terjemahan bahasa Inggris. Terdapat 441 karya dari 59 penulis, sebagian besar dari Yunani-Romawi, serta dari Cina dan Persia. Karya-karya Yunani-Romawi terrentang dari masa sebelum Masehi sampai dengan abad ke-4 Masehi (B.C.E before the Common Era / before the Christian Era; A.C.E after the Common Era?). Karya-karya Cina ditulis oleh Confusius, Lao-tsu, dan Sun Tzu pada masa sebelum Masehi. Sedangkan karya Persia berasal dari Ferdowsi, Omar Khayyam, dan Sa'di pada abad ke-10 sampai ke-12 Masehi. Daftar karya klasik tersebut dapat dilihat di sini.

Dari daftar tersebut, hanya The Art of War-nya Sun Tzu yang pernah dibaca, dalam terjemahan bahasa Indonesia Falsafah Perang Sun Tzu, dengan penerjemah Ir. Indra Widjaya, penerbit Pustaka Jaya, 1989. Buku lain, The Odyssey dari Homer, terjemahan T.E. Lawrence (bukan Samuel Butler seperti di situs Classics ini), hanya menjadi hiasan rak buku belaka. Sulit, banyak kata yang belum masuk vocabulary saya :( O ya, saya pernah membaca sebagian dari Gulistan-nya Sa'di, yaitu buku Saat Untuk Bicara, dengan penerjemah Drs. Hazil Tanzil, penyunting dan catatan kaki Syu'bah Asa, penerbit Pustaka Firdaus, 1984.

Untunglah ada situs Classics ini. Saya menemukan Gulistan (Taman Mawar) Sa'di yang mudah-mudahan utuh, melengkapi buku Saat Untuk Bicara. Karya Sa'di lainnya, Bustan (Kebun Buah)--tidak (belum?) ada di situs Classics--, yang juga menarik, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Abdul Kadir Audah dan disunting oleh Abdul Hadi W.M, dan diterbitkan oleh Litera Antarnusa, 1986. Sudah lama memang. Tapi, masih menarik (dan perlu) untuk dibaca. Karya-karya klasik memang karya untuk dibaca lagi, lagi, dan lagi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home