Buku, Buku, Buku!

verba volant, scripta manent ~ kata-kata yang diucapkan akan lenyap, yang dituliskan akan tetap

My Photo
Name:
Location: Bintaro, Tangerang Selatan 15412, Indonesia

Born and raised in Jakarta, I wonder when, where and how this journey end? .. and how will I reborn again?

Tuesday, October 23, 2007

Tahajud Siang Hari Dhuhur Malam Hari



Penulis: Agus Mustofa
Penerbit: PADMA press - Padang Makhsyar
Cetakan: ketiga (10 Maret 2006; cetakan I: 5 Desember 2005)

Ibadah shalat dan puasa dilaksanakan pada waktu-waktu yang sudah ditentukan:

QS. Al Baqarah (2): 238
Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.

QS. Al Israa' (17): 78-79
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

QS. An Nisaa (4): 103
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

QS. Al Baqarah (2): 183-185
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kewajiban, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quraan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

QS. Al Baqarah (2): 187
..., dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,... Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.


Di wilayah-wilayah tropis, perbedaan siang dan malam hari relatif jelas. Lama waktu siang dan malam hari relatif sepadan, masing-masing sekitar 12 jam. Waktu-waktu shalat pun berkisar sekitar 1 jam sampai 8-9 jam.

Tetapi di wilayah-wilayah yang terletak makin ke utara dan ke selatan, lama waktu siang dan malam hari akan berbeda tergantung musim. Pada musim panas, di St. Petersburg (yang sempat berganti nama menjadi Leningrad) -- di sebelah utara Moskow--, matahari masih menyinari kota meskipun jam menunjukkan pukul 00.30. Suatu kondisi yang disebut sebagai white night atau bilii nosii dalam istilah setempat. Di sebelah utara Helsinki, Finlandia, matahari hanya tenggelam selama 1 jam. Di daerah sekitar Kutub Utara atau Kutub Selatan, matahari bahkan tidak tenggelam atau tidak terbit selama beberapa bulan.

Di angkasa luar, matahari akan terlihat terus sepanjang hari. Penumpang pesawat angkasa luar tidak akan menemui "hari" karena tidak ikut perputaran bumi. Satu hari adalah rotasi bumi selama 24 jam.

Jika berada di daerah-daerah non-tropis atau jika menjadi turis luar angkasa, kapankah kita shalat dan berpuasa? Apakah berpuasa sepanjang hari jika matahari terus-menerus bersinar? Apakah tidak shalat maghrib, isya, dan tahajud jika matahari tidak tenggelam?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Agus Mustofa mengajak pembaca untuk merenungkan mengenai Islam, makna ibadah dalam ruang dan waktu, serta ibadah wajib dan sunnah.

QS. Al Baqarah (2): 177
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.


Di akhir bab, Agus Mustofa menyampaikan 3 alternatif pendekatan untuk menentukan waktu-waktu shalat pada daerah-daerah non-tropis dan luar angkasa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home