Buku, Buku, Buku!

verba volant, scripta manent ~ kata-kata yang diucapkan akan lenyap, yang dituliskan akan tetap

My Photo
Name:
Location: Bintaro, Tangerang Selatan 15412, Indonesia

Born and raised in Jakarta, I wonder when, where and how this journey end? .. and how will I reborn again?

Wednesday, December 19, 2007

iWoz


Penulis: Steve Wozniak dengan Gina Smith
Penerbit: Headline Review, 2006

Komputer Apple I dan Apple II. Itulah hasil rancangan Steve Wozniak. Dengan produk Apple I inilah Apple Computer didirikan Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ron Wayne di akhir tahun 1975.

Apple I adalah komputer yang bisa dihubungkan ke keyboard untuk memasukkan input data dan ke TV sebagai layar untuk melihat hasilnya. Pada waktu itu, belum ada komputer yang menggunakan display dan keyboard. Komputer masih menggunakan switch dan lampu di panel depan dan tidak ada layar.

Komputer inilah yang diperlihatkan pada pertemuan Homebrew Computer Club. Steve Jobs mengusulkan untuk menggunakan Intel DRAM daripada AMI DRAM. Dan Steve Jobs lah yang mengusulkan untuk membuat dan menjual printed circuit board dari Apple I kepada anggota-anggota Homebrew lainnya. Meskipun para anggota Homebrew mendapatkan skema Apple I, mereka mungkin tidak punya waktu atau tidak mampu untuk mewujudkan komputer ini.

Agar balik modal, paling tidak harus terjual 50 unit printed circuit board seharga $40. Wozniak meragukan apakah hal ini bisa terwujud. Hanya ada 500-an anggota Homebrew Computer dan sebagian besar antusias pada Altair. Tapi Steve Jobs punya argumen bagus, "Kalaupun kita kehilangan uang, kita punya perusahaan. Untuk sekali dalam hidup kita, kita akan punya perusahaan."

Adapun Apple II didesain untuk berwarna, dengan grafis resolusi tinggi, suara, bisa ditambahkan pedal game, dan bisa nge-boot, siap untuk digunakan dengan bahasa BASIC di ROM-nya. Apple II diumumkan dan dipertunjukkan di West Coast Computer Faire di San Fransisco, bulan Januari 1977.

Kalau melihat masa kecil dan remaja Steve Wozniak, tidak heran kalau dia bisa membuat komputer. Sejak kecil mainannya adalah barang-barang elektronika. Ayah Woz adalah insinyur di program peluru kendali di Lockheed. Woz selalu bertanya dan ayahnya menerangkan, tentang resistor, elektron, diode, transistor, apa saja. Ketika di kelas 6, Woz sangat maju di bidang matematika dan sains, dan ketika dites IQ, ternyata IQ-nya 200 lebih.

Sejak kelas 3 sampai kelas 8 Woz selalu ikut kompetisi sains. Di kelas 8 dia membuat alat Penambah/Pengurang. Ketika di sekolah menengah, Woz mulai suka jahil, mengerjai orang. Sampai-sampai dia pernah dimasukkan ke sel selama semalam. Sifat jahilnya, yang kalau dipikir-pikir mengarah ke kriminal, bahkan muncul di West Coast Computer Faire.

Ketika di SMA, guru elektronika mengizinkan Woz bekerja pada jam sekolah hari Jumat di suatu perusahaan untuk membuat program komputer. Woz membeli buku FORTRAN, belajar menggunakan keypunch, dan menjalankan programnya. Di sini Woz mengenal yang disebut loop (kantor pusat Apple sekarang terletak di 1 Infinite Loop), dan mendapatkan handbook komputer mini dari Digital Equipmen PDP-8 serta mempelajarinya. Sejak itu Woz mengumpulkan manual dari berbagai komputer mini dan katalog-katalog dari berbagai komponen komputer. Di kamarnya, dalam waktu luangnya, Woz mendesain ulang komputer-komputer tersebut menurut versinya sendiri sampai dua-tiga kali, dengan makin sedikit chip dan makin efisien, tetapi hanya di atas kertas.

Sebelum melanjutkan kuliah di Berkeley (sebelumnya Woz kuliah di Colorado dan De Anza), Woz membaca tentang Blue Box, alat untuk mengelabui perusahaan telepon supaya bisa menelepon gratis seolah menelepon ke nomor bebas pulsa. Woz membuat Blue Box digital. Pada waktu ini, Woz sudah mengenal Steve Jobs. Steve Jobs juga yang mengusulkan untuk mengkomersialkan alat ini. Tapi usaha ini membuat mereka was-was karena alat ini sesungguhnya ilegal.

O ya, kerjasama (bisnis) kedua Steve juga pernah terjadi ketika Steve Jobs bekerja di Atari dan waktu itu Steve Wozniak sudah bekerja di Hewlett Packard. Hanya diberi waktu 4 hari, Woz mendapat order untuk membuat game, versi solitaire dari game Pong dan Woz berhasil melakukannya. Steve Jobs membagi honornya separuh dengan Woz. Jobs mengaku bahwa dia mendapat 700 dolar dari Atari. (Di iCon yang ditulis Jeffrey S. Young dan William L. Simon disebutkan Jobs mengaku hanya mendapat $600. Tentang iCon, lihat catatan saya di Steve Jobs dan Bill Gates, Di Mana Aku Waktu Itu?) Tapi dari orang lain, Woz mendengar bahwa Jobs mendapat lebih sampai beberapa ribu dolar (Di iCon disebutkan $ 1,000). Meskipun sakit hati, Woz tidak mau mempermasalahkannya. Orang kan beda-beda, menurut Woz.

Membaca iWoz seperti mendengar Steve Wozniak sendiri yang bercerita kepada kita. Betapa beruntungnya Woz, mempunyai ayah yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya, memperkenalkannya dengan bahan dan alat-alat elektronika, mengajarinya menyolder, menyediakan majalah-majalah tentang elektronika, mendukungnya dalam proyek-proyek sains sekolah, memberikan landasan yang kokoh dalam hardware dan software.

Di bab akhir, Woz memberi nasihat bagi calon inventor, antara lain: bekerjalah sendiri (Woz tidak percaya kerja tim), lihat sesuatu secara abu-abu (tidak hitam-putih). Woz mengibaratkan engineer hampir sama seperti seniman: untuk mencapai kesempurnaan, menata segala sesuatunya secara sempurna, dengan cara yang belum pernah dilakukan seorang pun.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home