Buku, Buku, Buku!

verba volant, scripta manent ~ kata-kata yang diucapkan akan lenyap, yang dituliskan akan tetap

My Photo
Name:
Location: Bintaro, Tangerang Selatan 15412, Indonesia

Born and raised in Jakarta, I wonder when, where and how this journey end? .. and how will I reborn again?

Saturday, June 24, 2006

The Notebooks of Leonardo Da Vinci

penulis: Leonardo Da Vinci, 1452-1519
penerjemah: Jean Paul Richter, 1847-1937

Posting kali ini berbeda karena saya belum pernah membaca The Notebooks of Leonardo Da Vinci. Jadi posting ini bukanlah suatu review dari buku yang sudah dibaca. Kebetulan ketika sedang browsing internet kemarin, sampailah saya pada situs web yang memungkinkan membaca The Notebooks of Leonardo Da Vinci melalui RSS mulai dari halaman 1, yaitu http://interconnected.org/home/more/davinci/index.html. Situs ini juga menyediakan link (tautan?) ke kata pengantar dari penerjemah dan daftar isi Volume I.

The Notebooks of Leonardo Da Vinci disediakan oleh Project Gutenberg dan bahka bisa di- download (diunduh?) secara gratis. The Notebooks of Leonardo Da Vinci sendiri adalah e-book yang terbanyak di-download dari Project Gutenberg dalam sebulan ini (informasi yang tersedia hanya untuk 7 hari dan 30 hari terakhir).

Sebagaimana diketahui, Leonardo Da Vinci adalah seorang pelukis, pengamat dan pemikir art, science, dan teknik. Minatnya terbentang luas mulai dari manusia, cahaya (mungkin berkaitan dengan LDV yang pelukis), arus air, dan lainnya. Beberapa abad yang lalu, LDV sudah memikirkan pembuatan helikopter, hang glider, tank, dan peralatan lainnya, yang baru terwujud pada abad ke-20!

Sepanjang hidupnya, LDV menuliskan catatan-catatannya. Setelah kematiannya, catatan ini tersebar di teman-temannya dan akhirnya berada di museum Louvre di Prancis, serta perpustakaan di Spanyol, Itali, dan Inggris. Bill Gates memiliki The Codex Leicester, yaitu koleksi catatan science LDV dalam tulisan tangan, yang pernah dimiliki oleh Thomas Coke, Earl of Leicester yang pertama.

The Notebooks of Leonardo Da Vinci terdiri dari 1.565 halaman. Adanya RSS dari The Notebooks of Leonardo Da Vinci memungkinkan kita membacanya sesuai dengan posting terbaru, halaman per halaman. Untungnya browser Safari dari Apple mendukung RSS (lihat Safari RSS). Dengan mem-bookmark RSS-nya, browser akan memberi tahu setiap ada posting-an halaman baru. Oh ya, jika ingin membaca The Notebooks of Leonardo Da Vinci dengan menggunakan RSS mulai dari halaman 1 bisa meng-klik http://interconnected.org/home/more/davinci/2006-06-23.rss. Selamat membaca! ☺

Wednesday, June 07, 2006

My Life, Volume I: The Early Years

Penulis: Bill Clinton

Buku My Life, Volume I: The Early Years adalah bagian awal dari otobiografi Bill Clinton, mantan Presiden Amerika Serikat periode 1993-2001. Buku ini dilanjutkan dengan buku My Life, Volume II: The Presidential Years. Edisi hardcover-nya sudah terbit sejak tahun 2004, sedangkan edisi yang terpisah ini baru ada pada Mei 2005. Cerita mengapa saya sampai beli edisi yang terpisah ini bisa dibaca di blog Writing from My Desk (tanggal 12 September 2005). Hampir setahun saya membaca buku ini, setelah "diganggu" pekerjaan yang menumpuk dan diselingi dengan membaca buku-buku lain.

The Early Years menceritakan latar belakang keluarga Bill Clinton, masa kecil dan masa sekolahnya, kuliah, dan kembali ke Arkansas memasuki dunia politik. Bill Clinton lahir di Hope, Arkansas, kemudian setelah Bill kelas 1 SD, keluarganya pindah ke Hot Springs, masih di Arkansas juga. Bill Clinton kuliah di Georgetown University; mendapat Rhodes Scholarship ke Oxford University, dan belajar hukum di Yale University. Di Yale inilah Bill Clinton bertemu dengan Hillary Rodham, salah seorang aktivis mahasiswa di Yale. Bill Clinton menjadi Gubernur Arkansas dalam 2 periode tetapi tidak berturut-turut. Didampingi Senator dari Tennessee Albert Gore Jr. Bill Clinton memasuki pertarungan pemilihan Presiden AS, berhadapan dengan George Bush dari Partai Republik dan Ross Perot. Clinton berhasil terpilih menjadi Presiden AS.

Ketika kuliah di Georgetown University di Washington, Bill Clinton bekerja paruh waktu di the foreign Relations Committee di bawah senator Fullbright. Tugasnya mengantar memo dan bahan-bahan lain bolak-balik dari Capitol ke kantor Senator Fullbright. Bill Clinton juga membuat kliping artikel-artikel penting dari suratkabar (6 suratkabar!) untuk dibaca para staf dan senator untuk pembuatan pidato dan bahan-bahan lain.

Bill Clinton memang suka membaca. Ketika libur musim dingin (winter) di Oxford University, selama sebulan lebih Bill Clinton pergi ke Eropa Utara dan Rusia. Dan salah satu yang dibawa adalah tas berisi buku-buku. Sesampainya di perbatasan Rusia, penjaga perbatasan bertanya mengenai dirty books dan kecewa ketika Bill Clinton malah mengeluarkan buku-buku novel Tolstoy, Dostoevsky, dan Turgenev.

Satu hal lagi yang menjadikan Bill Clinton dua kali sebagai Gubernur Arkansas dan menjabat dua periode kepresidenan AS, adalah rajinnya Bill Clinton mencari pendukung, berkunjung ke berbagai pelosok Arkansas (sebelum menjadi Gubernur) dan ke pelosok AS. Kunjungan itu bermanfaat untuk memperluas jaringan dan digunakan Bill Clinton untuk mendengar masalah-masalah yang dihadapi serta harapan dari penduduk setempat.

Terkesan bahwa Bill Clinton memang benar-benar berpikir dan bertindak untuk kemajuan negara bagiannya dan negerinya. Menurut Clinton, jawaban dari masalah pengangguran dan kemiskinan adalah sekolah, pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa, dan pekerjaan. Dan Bill Clinton tampak bersungguh-sungguh berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan.

Buku ini tidak melulu bercerita tentang pekerjaan Clinton, tetapi juga masalah-masalah keluarga yang ada, termasuk masalah yang dihadapi keluarga besar seperti sakitnya orang tua dan sebagainya sehingga terlihat bahwa 'Presiden juga manusia'. Buku ini juga menceritakan hubungan pribadi Clinton dengan teman-temannya, staf di kantor, perannya sebagai ayah dan suami, kesenangannya akan musik (Clinton bisa main saxophone).

Setiap orang yang berniat untuk menjadi kepala pemerintahan atau pemimpin negara/daerah sebaiknya membaca buku yang inspiratif ini.

Saturday, June 03, 2006

Norwegian Wood

Judul asli: Noruwei no Mori
Penulis: Haruki Murakami, 1987
Penerjemah: Jonjon Johana
Penyunting: Yul Hamiyati
Cetakan Pertama, Juli 2005

Instrumentalia Norwegian Wood The Beatles yang terdengar ketika pesawat Boeing 747 mendarat di Bandara Hamburg, mengingatkan Watanabe Toru (37 tahun) akan kisahnya ketika kuliah di Tokyo 18 tahun yang lalu. Kilas balik ini dimulai dengan pertemuan dengan Naoko, pacar dari Kizuki--teman SMA Watanabe yang bunuh diri. Watanabe, Kizuki, dan Naoko sama-sama berasal dari Kobe. Watanabe dan Naoko kemudian melanjutkan kuliah di Tokyo di universitas yang berbeda. Kemudian cerita mengalir ke kehidupan Watanabe di asrama, pertemanannya dengan Nagasawa-san yang membawanya dengan mudah berhubungan dengan perempuan-perempuan, pertemanannya dengan Midori--teman kuliah drama, serta hubungan dengan Naoko.

Haruki Murakami dengan lancar menuturkan kisahnya, cermat mengamati reaksi-reaksi orang dan menceritakannya, dan sabar memberi ilustrasi yang hidup pada kondisi lahir dan batin para tokoh dan keadaan di sekitarnya. Membaca Norwegian Wood adalah juga membaca jiwa orang muda Jepang di tahun 1969-1970-an dalam suasana yang sering-seringnya muram.