Dari Parangakik Ke Kampuchea
Penulis: Nh. Dini
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan ke-2: 2005 (Cetakan ke-1: 2003)
Episode Dari Parangakik Ke Kampuchea berlangsung jauh sebelum episode La Grande Borne dan Argenteuil, yaitu ketika pasangan Dini dan Yves baru memiliki Lintang. Di sini Dini menceritakan kehidupan keluarganya bersama Lintang yang masih balita (Dini sering disangka sebagai pengasuh Lintang) dan suaminya yang perhitungan sehubungan dengan penugasan suami ke Kamboja, negeri sang Pangeran Kecil (--dari buku Antoine de Saint-Exupéry, julukan rakyat Prancis untuk Pangeran Norodom Sihanouk).
Dari Prancis ke Kamboja, Dini dan Lintang menumpang Kapal Vietnam sampai Saigon dilanjutkan terbang ke Phnom Penh, sementara suami akan menyusul terbang dan bertemu di Saigon. Di kapal Vietnam itulah Dini bertemu dengan Bagus, sang Kapten kapal, yang kemudian menjadi kekasihnya. Pengalaman di Kapal Vietnam inilah yang menjadi cikal bakal buku Pada Sebuah Kapal.
Sedangkan kehidupan Dini di Kamboja berisi kegiatan menjadi ibu rumah tangga di rumah dinas milik Kedutaan Prancis, menyelenggarakan pesta atau resepsi baik di Phnom Penh ataupun di Sihanoukville, aktivitasnya di WIC, dan beberapa kali pertemuannya dengan kekasih. Di Kamboja, secara tidak sengaja Dini bertemu rombongan kesenian Indonesia yang dipimpin Profesor Doktor Priyono--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada waktu itu-- yang sedang singgah di Phnom Penh setelah berkeliling RRC dan Vietnam. Di dalam rombongan juga ada Pak Kusni--pendiri Ngesti Pandowo-- yang sudah dikenal Dini dan Bulantrisna Djelantik--penari dari Bali-- yang waktu itu masih SMP. Pada waktu itu map naskah Pada Sebuah Kapal sudah dibagi dua: Penari dan Pelaut.
Sebagai seorang pengarang, pada waktu itu (tahun 1960-an awal) Dini sudah memiliki cara kerja menggunakan map-map untuk tiap-tiap naskah dan setiap malam dia menulis buku harian. Seperti file-file di dalam folder-folder komputer ya? Dan tampaknya Dini disiplin untuk menulis cerita dan buku hariannya. Hasilnya antara lain ya buku-buku dalam seri kenangan ini, alat Dini untuk berbagi kisah, yang menjadikannya tukang cerita yang mumpuni dan produktif.
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan ke-2: 2005 (Cetakan ke-1: 2003)
Episode Dari Parangakik Ke Kampuchea berlangsung jauh sebelum episode La Grande Borne dan Argenteuil, yaitu ketika pasangan Dini dan Yves baru memiliki Lintang. Di sini Dini menceritakan kehidupan keluarganya bersama Lintang yang masih balita (Dini sering disangka sebagai pengasuh Lintang) dan suaminya yang perhitungan sehubungan dengan penugasan suami ke Kamboja, negeri sang Pangeran Kecil (--dari buku Antoine de Saint-Exupéry, julukan rakyat Prancis untuk Pangeran Norodom Sihanouk).
Dari Prancis ke Kamboja, Dini dan Lintang menumpang Kapal Vietnam sampai Saigon dilanjutkan terbang ke Phnom Penh, sementara suami akan menyusul terbang dan bertemu di Saigon. Di kapal Vietnam itulah Dini bertemu dengan Bagus, sang Kapten kapal, yang kemudian menjadi kekasihnya. Pengalaman di Kapal Vietnam inilah yang menjadi cikal bakal buku Pada Sebuah Kapal.
Sedangkan kehidupan Dini di Kamboja berisi kegiatan menjadi ibu rumah tangga di rumah dinas milik Kedutaan Prancis, menyelenggarakan pesta atau resepsi baik di Phnom Penh ataupun di Sihanoukville, aktivitasnya di WIC, dan beberapa kali pertemuannya dengan kekasih. Di Kamboja, secara tidak sengaja Dini bertemu rombongan kesenian Indonesia yang dipimpin Profesor Doktor Priyono--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada waktu itu-- yang sedang singgah di Phnom Penh setelah berkeliling RRC dan Vietnam. Di dalam rombongan juga ada Pak Kusni--pendiri Ngesti Pandowo-- yang sudah dikenal Dini dan Bulantrisna Djelantik--penari dari Bali-- yang waktu itu masih SMP. Pada waktu itu map naskah Pada Sebuah Kapal sudah dibagi dua: Penari dan Pelaut.
Sebagai seorang pengarang, pada waktu itu (tahun 1960-an awal) Dini sudah memiliki cara kerja menggunakan map-map untuk tiap-tiap naskah dan setiap malam dia menulis buku harian. Seperti file-file di dalam folder-folder komputer ya? Dan tampaknya Dini disiplin untuk menulis cerita dan buku hariannya. Hasilnya antara lain ya buku-buku dalam seri kenangan ini, alat Dini untuk berbagi kisah, yang menjadikannya tukang cerita yang mumpuni dan produktif.